Belajar Menghargai Perasaan

Pernah nggak sih kamu ngerasa,
“Kok aku baperan banget ya?”
Atau malah,
“Duh, aku tuh gampang banget kesinggung atau marah deh belakangan ini…”

Tenang, kamu nggak sendiri kok. Rasa-rasa kayak gitu tuh manusiawi banget, apalagi buat kita para wanita yang memang biasanya punya sensitivitas perasaan yang tinggi. Tapi, yuk mulai belajar untuk lebih mengenal dan menghargai perasaan diri sendiri. Salah satu caranya adalah dengan nanya ke diri sendiri: “Kenapa ya aku ngerasa kayak gini?” atau “Apa sih yang bikin aku tersinggung banget barusan?”

Tulis pertanyaan-pertanyaan itu dan jawab dengan jujur. Serius, ini bisa jadi cara sederhana tapi powerful buat lebih paham sama diri sendiri.

Gak masalah kok kalau kamu merasa kamu orangnya mudah overthinking, gampang nangis, atau cepat kesal. Kita semua punya sisi itu. Tapi penting juga buat kita belajar mengelola perasaan-perasaan itu, supaya gak sampai mengganggu keseharian kita atau bikin kita mundur dari hal-hal yang kita suka.

Misalnya nih…

Kamu bikin konten makeup di TikTok. Udah take video sampai berkali-kali, edit, kasih caption lucu, upload… eh, besoknya ada aja yang komen,
Ih lebay banget gaya kamu.
Kurang cocok deh warna lipstiknya.
Atau bahkan cuma emoji mata melirik. 👀

Sakit hati? Wajar.
Tapi, jangan sampai komentar itu bikin kamu berhenti posting video. Ingat, kamu nggak bisa kontrol jari-jari orang lain ngetik apa. Tapi kamu bisa kontrol bagaimana kamu memilih untuk merespons. Mereka memang bukan target audiensmu, dan itu gapapa banget.

Nah, di sini aku mau sharing sedikit tips yang aku sendiri pakai buat belajar lebih bisa menghargai perasaan aku:

1. Terima kritik dengan kepala dingin

Dulu, aku tipe yang langsung bete atau sedih tiap ada yang kasih komentar kurang enak. Tapi sekarang aku coba pasang boundaries. Aku tanya ke diri sendiri:
Komentar ini bener gak ya? Berguna gak buat aku?
Kalau iya, ya aku catat buat perbaikan. Kalau enggak, ya udah… skip aja. Anggap kayak suara klakson di jalan – berisik, tapi gak perlu ditanggapi terus.

2. Nggak ada manusia yang selalu sempurna, dan itu normal!

Kadang kita terlalu keras sama diri sendiri. Misalnya lagi jualan produk handmade, terus ada customer yang komplain sedikit, kita langsung mikir, “Aku gagal. Produknya jelek. Orang pasti males beli lagi.”
Padahal, setiap proses pasti ada salahnya. Dari salah itu kita justru bisa belajar dan berkembang. Nggak harus sempurna kok, cukup terus mau coba lagi aja.

3. Ubah cara kamu menyimpulkan perkataan orang

Ini penting banget. Aku belajar bahwa perasaan sakit hati itu kadang datang bukan dari kata-katanya, tapi dari cara aku menafsirkan kata-kata itu. Sekarang, aku coba ubah mindset. Kalau ada yang bilang,
Kok bajunya norak ya?,
aku tanggapin dalam hati,
Oke, berarti selera kita beda. Thank you udah ngeliat bajuku.

Bukan denial, tapi lebih ke menyaring mana yang perlu dipikirin, mana yang nggak.

Mengubah cara kita berpikir dan memaknai sesuatu itu ternyata bisa banget bikin hidup jadi lebih ringan dan positif. Kadang, bukan situasinya yang bikin kita stres, tapi cara kita melihatnya.

Coba deh pelan-pelan latih diri untuk menyimpulkan hal-hal dari sudut pandang yang lebih positif. Misalnya:

“Kok dia nggak bales chat ya…”

Ganti dengan: “Mungkin dia lagi sibuk atau butuh waktu sendiri.”

“Kok aku salah ngomong tadi, malu banget…”

Ganti dengan: “Namanya juga manusia, next time aku bisa lebih hati-hati.”

Hal-hal kecil kayak gini bisa bantu banget buat ngurangin overthinking dan bikin kita lebih damai sama diri sendiri.

Cobain deh, kamu juga pasti bisa.
Jangan berhenti buat terus belajar dan tumbuh jadi versi terbaik dirimu ya, gurls!

Comments

Popular posts from this blog

Apakah Aku Anxiety? "Cerita Cewek Mandiri Saat Rasa Resah Datang Tanpa Permisi”

Quarter Life Crisis: Lagi Bingung Arah Hidup? You’re Not Alone, Gurls!